S Acidocaldarius
240px-RT8-4.jpg
ScienceDaily (Dec. 7, 2008) — Sebuah tim riset Swedia menemukan mekanisme baru pembelahan sel pada mikroorganisme yang hidup dalam kondisi sangat panas dan asam. Hasil riset ini menawarkan pandangan baru pada evolusi, sekaligus fungsi tubuh manusia.
Mekanisme baru pembelahan sel ini ditemukan pada Sulfolobus acidocaldarius, mikroorganisme yang hidup di mata air panas Yellowstone National Park. Organisme ini adlah anggota kelompok kehidupan utama ketiga di bumi, Archaea. Archaea, seperti bakteria, adalah organisme satu sel namun dalam hal evolusi mereka lebih dekat kaitannya dengan kelompok hidup utama, eukaryota (hewan, tanaman, manusia, jamur, dll).
Protein peremas
Hingga kini sedikit yang diketahui mengenai protein yang mengendalikan pembelahan sel pada Archaea. Dengan penggunaan immunofluorosensi para peneliti menentukan lokasi protein ini dalam sel dan dengan ini menemukan kalau tiga protein memainkan peran penting dalam pembelahan sel Sulfolobus acidocaldarius. Saat seluruh kromosom tereplikasi, ketiga protein ini membentuk struktur mirip pita di ekuator sel. Satu kromosom kemudian ditemukan di tiap sisi pita ini. Pita ini kemudian meremas sel menjadi dua sel anak. Pada awalnya terlihat seperti mitosis, seperti dibahas dalam banyak pelajaran biologi. Namun, mitosis adalah proses dimana kromosom dibagikan antara dua sel anak. Pembelahan sel adalah proses dimana dua sel anak dipisahkan.
Adalah mengejutkan kalau protein pembelahan sel ini tidak terkait dengan protein lain yang diketahui terlibat dalam pembelahan sel. Sebagian protein dalam tipe baru pembelahan sel ini sama dengan protein yang ditemukan dalam eukariota lain yang berfungsi sepenuhnya berbeda. Studi menunjukkan kalau protein yang terlibat dalam pembelahan sel pada Sulfolobus acidocaldarius terlait dengan protein ESCRT. Pada eukariota, dan berarti manusia, protein ini terlibat dalam transport protein dalam sel. Baru saja ditemukan kalau virus HIV memakai system transport ESCRT untuk lari dari sel inang. Mempelajari proses pembelahan sel pada Sulfolobus acidocaldarius demikian dapat membawa pada proses-proses yang melibatkan ESCRT, seperti pelepasan partikel HIV.
Evolusi
Sebagian teori menyarankan kalau secara evolusioner Archaea adalah pendahulu eukariota. Ini dibenarkan dengan fakta kalau gen yang terlibat dalam pembelahan sel Sulfolobus acidocaldarius terkait dengan gen eukariota. Dalam hal ini, organisme ini terkait dengan kita manusia. Studi menunjukkan kalau hubungan ini lebih dekat dari yang dibayangkan sebelumnya.
Diantara hal lain, ahli mikrobiologi, Thijs Ettema melihat lebih dekat pada hubungan antara protein pembelahan sel dan protein ESCRT.
Riset ini sebagian dibiayai oleh Netherlands Organization for Scientific Research. Thijs Ettema, anggota tim riset, menerima beasiswa Rubicon dari NOW tahun 2006 untuk mendapat pengalaman di luar negeri.
Journal reference: .
1. Lindas et al. A unique cell division machinery in the Archaea. Proceedings of the National Academy of Sciences, November 5, 2008; DOI: 10.1073/pnas.0809467105 .

Sumber gambar :
http://en.wikipedia.org/wiki/Sulfolobus

Evolusi lengkap
Luca - Archaea - Crenarchaeota - Sulfolobus - Sulfolobus acidocaldarius

Bandingkan dengan manusia
LUCA - Eukariota - Unikonta - Ophisthokonta - Hewan -Eumetazoa - Bilateria - Deuterostomia - Chordata - Craniata - Vertebrata - Gnathostomata - Teleostomi - Osteichthyes - Sarcopterygii - Vertebrata darat - Tetrapoda - Reptiliomorpha - Amniota - Synapsida - Eupelycosauria - Sphenacodontia - Sphenacodontoidea - Therapsida - Theriodontia - Cynodontia - Mammalia - Eutheria - Primata -Catarrhini - Hominidae - Homo - Homo sapiens

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License